Tuesday, November 6, 2012

KALIMAT


PENGERTIAN KALIMAT
Dalam bahasa Indonesia, kalimat adalah gabungan dari dua buah kata atau lebih yang menghasilkan suatu pengertian dan pola intonasi akhir. Dalam tulisan latin kalimat adalah  sekumpulan kata yang diawali huruf capital dan diakhiri intonasi final tanda titik (.), tanda tanya (?), dan tanda seru (!) termasuk di dalamnya tanda koma (,), titik dua (:), titik koma (;), tanda pisah(-), tanda sambung (-), dan spasi yang dapat menyampaikan pikiran secara utuh.


UNSUR-UNSUR KALIMAT
Setiap kalimat memiliki unsur penyusun kalimat. Gabungan dari unsur-unsur kalimat akan membentuk kalimat yang mengandung arti. Unsur-unsur inti kalimat antara lain SPOK :
A.      Subjek / Subyek (S)
Subjek adalah unsur pokok yang terdapat pada sebuah kalimat, di samping unsur predikat. Perhatikan contoh kalimat di bawah ini :
a)      Peserta audisi itu ribuan orang.
b)      Dia datang dari Cibubur.

Ciri-ciri subjek :
-      Jawaban atas pertanyaan ‘apa’ atau ‘siapa’.
-      Disertai kata ‘itu’.
-      Didahului kata ‘bahwa’.
-      Mempunyai keterangan pewatas ‘yang’ (penghubung dengan menggunakan kata ‘yang’).
-      Tidak didahului preposisi seperti ‘dari’, ‘dalam’, ‘di’, ‘ke’, ‘kepada’, ‘pada’.
-      Berupa Nomina atau Frasa Nominal

B.      Predikat (P)
Predikat merupakan unsur utama suatu kalimat di samping subjek yang merupakan inti dari kalimat. Unsur pengisi predikat suatu kalimat dapat berupa Kata maupun Frasa. Perhatikan  contoh kalimat di bawah ini:
a. Qiqi belajar di kamar.
b. Ibu memasak rendang.

Dari contoh di atas, kata belajar, memasak dan membaca merupakan contoh dari predikat.
Ciri-ciri predikat :
-      Jawaban atas pertanyaan ‘Mengapa’ atau ‘Bagaimana’.
-      Dapat berupa kata ‘Adalah’ atau ‘Ialah’.
-      Dapat diingkarkan  yang diwujudkan oleh kata ‘Tidak’.
-      Dapat Disertai Kata-kata Aspek atau Modalitas seperti ‘telah’, ‘sudah’, ‘sedang’, ‘belum’, ‘akan’, ‘ingin’, ‘hendak’, ‘mau’, dll.

C.        Objek (O)
Objek bukan unsur wajib dalam kalimat. Keberadaanya umumnya terletak setelah predikat. Objek pada kalimat aktif akan berubah menjadi subjek jika kalimatnya dipasifkan. Demikian pula, objek pada kalimat pasif akan menjadi subjek jika kalimatnya dijadikan kalimat aktif. Perhatikan contoh kalimat di bawah ini:
a. Adik bermain kelereng .
b. sapi itu memakan rumput.

Ciri-ciri objek ini sebagai berikut:
-      Langsung di belakang predikat.
-      Dapat menjadi subjek kalimat pasif.
-      Tidak didahului preposisi.
-      Didahului kata ‘bahwa’.

D.     Pelengkap
Pelengkap dan objek memiliki kesamaan. Kesamaan pada ke dua unsur kalimat ini adalah : bersifat wajib ada karena melengkapi makna verba predikat kalimat, menempati posisi di belakang predikat dan tidak didahului preposisi. Perhatikan contoh kalimat pelengkap  di bawah ini:
a.      Mahkota itu bertahtakan permata.
b.       Qiqi ingin selalu berbuat kebaikan.

Berikut ciri-ciri pelengkap:
-      Terletak di Belakang Predikat
-      Tidak Didahului Preposisi

E.      Keterangan
Keterangan merupakan unsur kalimat yang memberikan informasi lebih lanjut tentang suatu yang dinyatakan dalam kalimat; misalnya, memberi informasi tentang tempat, waktu, cara, sebab, dan tujuan. Keterangan ini dapat berupa kata, frasa, atau anak kalimat.
Berikut ini beberapa ciri unsur keterangan:
-      Bukan Unsur Utama (tidak bersifat wajib seperti subjek, predikat, objek dan pelengkap ).
-      Tidak Terikat Posisi (memiliki kebebasan tempat di awal/ di akhir , atau di antara subjek dan predikat).
-      Jenis Keterangan.
Keterangan dibedakan berdasarkan perannya di dalam kalimat.
1. Keterangan Waktu
contoh : Besok pagi ayah akan berangkat ke Makasar.

2. Keterangan Tempat
contoh : Boy Band itu akan konser di Singapura.

3. Keterangan Cara
contoh : Aku pergi ke kampus dengan mengendarai sepeda motor.

4. Keterangan Sebab
contoh : Ayah menyuruhku membeli gas karena gas di rumah telah habis.

5. Keterangan Tujuan
Contoh : Sebelum berangkat ke kampus, lala menyisir rambutnya agar terlihat rapi.

6. Keterangan Aposisi
Contoh :  Dosen saya, Bu Margi Cahyanti, terpilih sebagai dosen teladan.

7. Keterangan Tambahan
Contoh : Ananda, mahasiswa tingkat dua, mendapat beasiswa.

8. Keterangan Pewatas
Contoh : Mahasiswa yang mempunyai IP tiga lebih mendapat beasiswa.


CIRI-CIRI KALIMAT
a)      Dalam bahasa lisan diawali dengan kesenyapan dan diakhiri dengan kesenyapan. DAlam bahasa tulis diawali huruf capital dan diakhiri dengan titik(.), tanda Tanya(?), dan tanda seru(!).
b)      Kalimat aktif sekurang-kurangnya terdiri atas subyek dan predikat.
c)      Predikat transitif disertai objek, predikat intransitive dapat disertai pelengkap.
d)      Mengandung pikiran yang utuh.
e)      Menggunakan urutan logis setiap kata atau kelompok kata yang mendukung fungsi (subjek, predikat, objek, dan keterangan) disusun dalam satuan menurut fungsinya.
f)       Mengandung, satuan makna, ide, atas pesan yang jelas.
g)      Dalam paragraph yang terdiri dari dua kalimat atau lebih, kalimat-kalimat disusun dalam satuan makna pikiran yang saling berhubungan. Hubungan dijalin dalam konjungsi, pronominal atau kata ganti, repetisi, atau struktur sejajar.




POLA KALIMAT DASAR
Berdasarkan pola dasarnya, Badudu (1990: 32) mengungkapkan pola :
1.        S-P
Contoh : Lila sedang belajar.

2.      S-P-O
Contoh : Lila sedang belajar bahasa Indonesia.

3.      S-P-O-K
Contoh : Lila sedang belajar bahasa Indonesia di kamarnya.

4.      S-P-Pel
Contoh : Pak Haji beternak kambing.

5.      S-P-K
Contoh : Kakak wisuda di JCC.

6.      S-P-O-Pel
Contoh : Dia mengirimi saya surat.

7.      S-P-O-Pel-K
Contoh : Ayah membelikan Lila sepatu baru di Detos

8.      S-P-Pel-K.
 Contoh : Aku  sedih ketika pacarku masuk rumah sakit.


MACAM-MACAM KALIMAT
Kalimat dapat dibedakan berdasarkan bermacam-macam hal sebagai berikut:
A.      Berdasarkan nilai informasinya
(sasaran atau tujuan yang akan dicapai) kalimat dibedakan atas:

A1). kalimat berita adalah suatu kalimat yang mengandung peristiwa atau kejadian.
Kalimat Berita dibagi menjadi 2 bagian:
1. Ucapan langsung
Contoh : Aku akan berangkat ke kampus sekarang
2. Ucapan tidak langsung
Contoh : Lila bukan anak yang suka mencontek

A2). kalimat tanya adalah suatu kalimat yang mengandung pertanyaan tentang yang belum diketahui.
Contoh : Sejak kapan bapak tinggal di Jakarta?

A3). kalimat perintah  adalah kalimat yang berisi perintah kepada orang lain untuk melakukan sesuatu dan untuk mendapatkan  tanggapan sesuatu. kalimat perintah dapat berupa :
- suruhan
- ajakan
- permintaan
- larangan

A4). kalimat harapan

A5). kalimat pengandaian

B.      Berdasarkan diatesis
kalimat dibedakan atas:
B1). Kalimat Aktif adalah kalimat yang memiliki subjek untuk melakukan pekerjaan dan predikat yang berupa kata kerja me-atau ber-  , Contoh : ibu mencuci baju ayah

B2). Kalimat Pasif adalah kalimat yang memiliki subjek untuk melakukan pekerjaan dan predikat yang berupa kata kerja di- .   Contoh : baju ayah dicuci oleh ibu

C.      Berdasarkan urutan katanya,
kalimat dibedakan atas:
C1). kalimat normal (subjek mandahului predikat)

C2). kalimat inversi (predikat mendahului subjek)

D.     Berdasarkan jumlah inti yang membentuknya,
kalimat dibedakan atas:
D1). kalimat minor ialah kalimat yang hanya mengandung satu unsur inti atau unsur pusat. contoh : Diam!

D2). kalimat mayor  ialah kalimat yang sekurang-kurangnya mengandung dua unsur inti.  contoh : Lila pergi kedapur  , Qiqi belajar di kamar


E.       Berdasarkan pola-pola dasar yang dimilikinya,
kalimat dibedakan atas:
E1).  kalimat inti ialah kalimat yang memiliki ciri terdiri dari dua kata, berpola S-P, dan intonasinya netral.

E2).  kalimat luas ialah kalimat inti yang sudah diperluas dengan kata-kata baru sehingga tidak hanya terdiri dari dua kata.

E3).  kalimat transformasi ialah kalimat inti yang sudah mengalami perubahan baik berupa penambahan kata maupun perbanyakan unsur inti.
Ciri-ciri kalimat inti:
* hanya terdiri atas dua kata
* kedua kata itu sekaligus menjadi inti kalimat (kata pertama menduduki jabatan   subjek, kata kedua menduduki jabatan predikat)
* urutannya adalah subjek mendahului predikat
* intonasinya adalah intonasi berita yang netral

F.        Berdasarkan jumlah kontur yang terdapat di dalamnya, kalimat dibedakan atas:
F1). kalimat minim (hanya mengandung satu kontur)
F2). kalimat panjang (mengandung lebih dari satu kontur)
Kontur adalah bagian arus ujaran yang diapit oleh dua kesenyapan.
        Contoh:
(i) # Pergi! #
(ii) # Berita daerah membangun # disiarkan TVRI # setiap hari #
Kalimat (i) adalah kalimat minim, sedangkan kalimat (ii) adalah kalimat panjang.

G.     Berdasarkan jumlah klausa yang terkandung di dalamnya, kalimat dibedakan atas:
G1). kalimat tunggal
(kalimat yang hanya mengandung satu klausa/satu pola S-P)

G2).kalimat majemuk
(kalimat yang mengandung lebih dari satu klausa/lebih dari satu pola S-P)
Kalimat majemuk, berdasarkan hubungan antar klausanya dibedakan lagi atas:

G2. 1). Kalimat majemuk setara ialah kalimat majemuk yang klausa-klausanya sama tinggi kedudukannya. kalimat majemuk setara dibagi menjadi 5 bagian :
a. Kalimat Majemuk Setara Penggabungan: kalimat yang menggunakan kata penghubung dan
b. Kalimat Majemuk Setara Penguatan: kalimat yang menggunakan kata penghubung bahkan
c. Kalimat Majemuk Setara Pemilihan: kalimat yang menggunakan kata penghubung atau
d. Kalimat Majemuk Setara Berlawanan: kalimat yang menggunakan kata penghubung tetapi, sedangkan, melainkan
e. Kalimat Majemuk Setara Urutan Waktu: kalimat yang menggunakan kata penghubung kemudian, lalu, lantas.
G2.2). Kalimat majemuk betingkat adalah dua kalimat atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya berbeda yang memiliki unsur induk kalimat dan anak kalimat.
Contoh : Ayah mencuci motor ketika matahari berada di ufuk timur.
G2.3).Kalimat majemuk campuran gabungan antara kalimat majemuk tunggal dan kalimat majemuk setara. Contoh: Andi bermain dengan budi.
G2.4) kalimat majemuk rapatan

H.      Berdasarkan Pengucapannya
Kalimat dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
H1). Kalimat Langsung
Kalimat langsung adalah kalimat yang secara cermat menirukan ucapan orang. Kalimat langsung juga dapat diartikan kaliamt yang memberitakan bagaimana ucapan dari orang lain (orang ketiga). Kalimat ini biasanya ditandai dengan tanda petik dua (“….”) dan dapat berupa kalimat tanya atau kalimat perintah.
Contoh:
-  Kakak berkata: “Adik, jangan membuang sampah itu disembarang tempat!”
2. Kalimat Tak Langsung
Kalimat tak langsung adalah kalimat yang menceritakan kembali ucapan atau perkataan  orang lain. Kalimat tak langsung tidak ditandai lagi dengan tanda petik dua dan sudah dirubah menjadi kalimat berita.
Contoh:
- Ibu berkata bahwa beliau senang melihat aku telah menjadi Sarjana.


KATA PENGHUBUNG DAN FUNGSINYA
Kata penghubung adalah kata tugas yang menghubungkan antarklausa, antarkalimat, dan antarparagraf. Kata penghubung disebut juga kata sambung atau konjungsi. Kata penghubung antarklausa biasanya terletak di tengah-tengah kalimat, sedangkan kata penghubung antarkalimat di awal kalimat (setelah tanda titik, tanda seru, dan tanda tanya), dan kata penghubung antarparagraf letaknya di awal paragraf.

Macam-macam kata penghubung dan fungsinya:
1. menyatakan gabungan: dan, lagi, lagipula, serta
2. menyatakan pertentangan: tetapi, akan tetapi, melainkan, namun, sedangkan, padahal
3. menyatakan waktu: ketika, sebelum, sejak, tatkala, dan sebagainya
4. menyatakan tujuan: agar, supaya, untuk
5. menyatakan sebab: sebab, karena, karena itu
6. menyatakan akibat: sehingga, maka, sampai-sampai
7. menyatakan syarat: jika, apabila, kalau, asalkan
8. menyatakan tak bersyarat: walaupun, meskipun, biarpun
9. menyatakan perbandingan: seperti, bagai, umpama, daripada
10. menyatakan korelatif: semakin...semakin, tidak hanya...tetapi, ...sedemikian rupa...sehingga, baik...maupun
11. menyatakan pilihan: atau
12. menyatakan rincian: yakni, adalah, yaitu
13. menyatakan penjelas: bahwa
14. menyatakan urutan: mula-mula, lalu, kemudian
15. menyatakan pembatasan: kecuali, asal, selain.



REFERENSI :


No comments:

Post a Comment