PENGERTIAN KALIMAT
Dalam
bahasa Indonesia, kalimat adalah gabungan dari dua buah kata atau lebih yang
menghasilkan suatu pengertian dan pola intonasi akhir. Dalam tulisan latin
kalimat adalah sekumpulan kata yang
diawali huruf capital dan diakhiri intonasi final tanda titik (.), tanda tanya
(?), dan tanda seru (!) termasuk di dalamnya tanda koma (,), titik dua (:),
titik koma (;), tanda pisah(-), tanda sambung (-), dan spasi yang dapat
menyampaikan pikiran secara utuh.
UNSUR-UNSUR KALIMAT
Setiap
kalimat memiliki unsur penyusun kalimat. Gabungan dari unsur-unsur kalimat akan
membentuk kalimat yang mengandung arti. Unsur-unsur inti kalimat antara lain
SPOK :
A. Subjek / Subyek (S)
Subjek adalah unsur pokok yang
terdapat pada sebuah kalimat, di samping unsur predikat. Perhatikan contoh
kalimat di bawah ini :
a) Peserta audisi itu ribuan orang.
b) Dia datang dari Cibubur.
Ciri-ciri subjek :
-
Jawaban atas
pertanyaan ‘apa’ atau ‘siapa’.
-
Disertai
kata ‘itu’.
-
Didahului
kata ‘bahwa’.
-
Mempunyai
keterangan pewatas ‘yang’ (penghubung dengan menggunakan kata ‘yang’).
-
Tidak didahului
preposisi seperti ‘dari’, ‘dalam’, ‘di’, ‘ke’,
‘kepada’, ‘pada’.
-
Berupa Nomina
atau Frasa Nominal
B. Predikat (P)
Predikat merupakan unsur utama suatu
kalimat di samping subjek yang merupakan inti dari kalimat. Unsur pengisi
predikat suatu kalimat dapat berupa Kata maupun Frasa. Perhatikan contoh kalimat di bawah ini:
a. Qiqi belajar di kamar.
b. Ibu memasak rendang.
a. Qiqi belajar di kamar.
b. Ibu memasak rendang.
Dari contoh di atas, kata belajar,
memasak dan membaca merupakan contoh dari predikat.
Ciri-ciri predikat :
-
Jawaban atas
pertanyaan ‘Mengapa’ atau ‘Bagaimana’.
-
Dapat berupa
kata ‘Adalah’ atau ‘Ialah’.
-
Dapat
diingkarkan yang diwujudkan oleh
kata ‘Tidak’.
-
Dapat Disertai
Kata-kata Aspek atau Modalitas
seperti ‘telah’, ‘sudah’, ‘sedang’, ‘belum’, ‘akan’,
‘ingin’, ‘hendak’, ‘mau’, dll.
C. Objek (O)
Objek
bukan unsur wajib dalam kalimat. Keberadaanya umumnya terletak setelah
predikat. Objek pada kalimat aktif akan berubah menjadi subjek jika kalimatnya
dipasifkan. Demikian pula, objek pada kalimat pasif akan menjadi subjek jika
kalimatnya dijadikan kalimat aktif. Perhatikan contoh kalimat di bawah ini:
a. Adik bermain kelereng .
b. sapi itu memakan rumput.
a. Adik bermain kelereng .
b. sapi itu memakan rumput.
Ciri-ciri
objek ini sebagai berikut:
-
Langsung di
belakang predikat.
-
Dapat menjadi
subjek kalimat pasif.
-
Tidak didahului
preposisi.
-
Didahului
kata ‘bahwa’.
D. Pelengkap
Pelengkap dan objek memiliki kesamaan.
Kesamaan pada ke dua unsur kalimat ini adalah : bersifat wajib ada karena
melengkapi makna verba predikat kalimat, menempati posisi di belakang predikat
dan tidak didahului preposisi. Perhatikan contoh kalimat pelengkap di bawah ini:
a. Mahkota itu bertahtakan permata.
b. Qiqi
ingin selalu berbuat kebaikan.
Berikut ciri-ciri pelengkap:
-
Terletak di
Belakang Predikat
-
Tidak Didahului
Preposisi
E. Keterangan
Keterangan merupakan unsur kalimat
yang memberikan informasi lebih lanjut tentang suatu yang dinyatakan dalam
kalimat; misalnya, memberi informasi tentang tempat, waktu, cara, sebab, dan
tujuan. Keterangan ini dapat berupa kata, frasa, atau anak kalimat.
Berikut ini beberapa ciri unsur
keterangan:
-
Bukan Unsur Utama
(tidak bersifat wajib seperti subjek, predikat, objek dan pelengkap ).
-
Tidak Terikat
Posisi (memiliki kebebasan tempat di awal/ di akhir , atau di antara subjek dan
predikat).
-
Jenis Keterangan.
Keterangan
dibedakan berdasarkan perannya di dalam kalimat.
1. Keterangan Waktu
1. Keterangan Waktu
contoh
: Besok pagi ayah akan berangkat ke Makasar.
2. Keterangan Tempat
contoh
: Boy Band itu akan konser di Singapura.
3. Keterangan Cara
contoh
: Aku pergi ke kampus dengan mengendarai sepeda motor.
4. Keterangan Sebab
contoh
: Ayah menyuruhku membeli gas karena gas di rumah telah habis.
5. Keterangan Tujuan
Contoh
: Sebelum berangkat ke kampus, lala menyisir rambutnya agar terlihat rapi.
6. Keterangan Aposisi
6. Keterangan Aposisi
Contoh
: Dosen saya, Bu Margi Cahyanti,
terpilih sebagai dosen teladan.
7.
Keterangan Tambahan
Contoh
: Ananda, mahasiswa tingkat dua, mendapat beasiswa.
8. Keterangan Pewatas
Contoh
: Mahasiswa yang mempunyai IP tiga lebih mendapat beasiswa.
CIRI-CIRI KALIMAT
a) Dalam bahasa lisan diawali dengan kesenyapan
dan diakhiri dengan kesenyapan. DAlam bahasa tulis diawali huruf capital dan
diakhiri dengan titik(.), tanda Tanya(?), dan tanda seru(!).
b) Kalimat aktif sekurang-kurangnya terdiri atas
subyek dan predikat.
c) Predikat transitif disertai objek, predikat
intransitive dapat disertai pelengkap.
d) Mengandung pikiran yang utuh.
e) Menggunakan urutan logis setiap kata atau
kelompok kata yang mendukung fungsi (subjek, predikat, objek, dan keterangan)
disusun dalam satuan menurut fungsinya.
f) Mengandung, satuan makna, ide, atas pesan yang
jelas.
g) Dalam paragraph yang terdiri dari dua kalimat
atau lebih, kalimat-kalimat disusun dalam satuan makna pikiran yang saling
berhubungan. Hubungan dijalin dalam konjungsi, pronominal atau kata ganti,
repetisi, atau struktur sejajar.
POLA KALIMAT DASAR
Berdasarkan pola dasarnya, Badudu
(1990: 32) mengungkapkan pola :
1. S-P
Contoh :
Lila sedang belajar.
2. S-P-O
Contoh : Lila
sedang belajar bahasa Indonesia.
3. S-P-O-K
Contoh :
Lila sedang belajar bahasa Indonesia di kamarnya.
4. S-P-Pel
Contoh : Pak
Haji beternak kambing.
5. S-P-K
Contoh :
Kakak wisuda di JCC.
6. S-P-O-Pel
Contoh : Dia
mengirimi saya surat.
7. S-P-O-Pel-K
Contoh :
Ayah membelikan Lila sepatu baru di Detos
8. S-P-Pel-K.
Contoh : Aku sedih ketika pacarku masuk rumah sakit.
MACAM-MACAM KALIMAT
Kalimat dapat dibedakan berdasarkan
bermacam-macam hal sebagai berikut:
A. Berdasarkan nilai informasinya
(sasaran atau tujuan yang akan dicapai) kalimat dibedakan atas:
(sasaran atau tujuan yang akan dicapai) kalimat dibedakan atas:
A1). kalimat berita adalah suatu kalimat yang mengandung peristiwa atau kejadian.
Kalimat Berita dibagi menjadi 2 bagian:
1. Ucapan langsung
Contoh : Aku akan berangkat ke kampus sekarang
2. Ucapan tidak langsung
Contoh : Lila bukan anak yang suka mencontek
A2). kalimat tanya adalah suatu kalimat yang mengandung pertanyaan tentang yang belum diketahui.
Contoh :
Sejak kapan bapak tinggal di Jakarta?
A3). kalimat
perintah adalah kalimat yang berisi perintah kepada orang lain untuk
melakukan sesuatu dan untuk mendapatkan tanggapan sesuatu. kalimat
perintah dapat berupa :
- suruhan
- ajakan
- permintaan
- larangan
- ajakan
- permintaan
- larangan
A4). kalimat
harapan
A5).
kalimat pengandaian
B. Berdasarkan diatesis
kalimat dibedakan atas:
B1). Kalimat Aktif adalah kalimat yang memiliki subjek untuk melakukan pekerjaan dan predikat yang berupa kata kerja me-atau ber- , Contoh : ibu mencuci baju ayah
kalimat dibedakan atas:
B1). Kalimat Aktif adalah kalimat yang memiliki subjek untuk melakukan pekerjaan dan predikat yang berupa kata kerja me-atau ber- , Contoh : ibu mencuci baju ayah
B2). Kalimat Pasif adalah kalimat yang memiliki subjek untuk melakukan pekerjaan dan predikat yang berupa kata kerja di- . Contoh : baju ayah dicuci oleh ibu
C. Berdasarkan urutan katanya,
kalimat dibedakan atas:
C1). kalimat normal (subjek mandahului predikat)
kalimat dibedakan atas:
C1). kalimat normal (subjek mandahului predikat)
C2). kalimat inversi (predikat mendahului subjek)
D. Berdasarkan jumlah inti yang membentuknya,
kalimat dibedakan atas:
D1). kalimat minor ialah kalimat yang hanya mengandung satu unsur inti atau unsur pusat. contoh : Diam!
kalimat dibedakan atas:
D1). kalimat minor ialah kalimat yang hanya mengandung satu unsur inti atau unsur pusat. contoh : Diam!
D2). kalimat mayor ialah kalimat yang sekurang-kurangnya mengandung dua unsur inti. contoh : Lila pergi kedapur , Qiqi belajar di kamar
E. Berdasarkan pola-pola dasar yang dimilikinya,
kalimat dibedakan atas:
E1). kalimat inti ialah kalimat yang memiliki ciri terdiri dari dua kata, berpola S-P, dan intonasinya netral.
kalimat dibedakan atas:
E1). kalimat inti ialah kalimat yang memiliki ciri terdiri dari dua kata, berpola S-P, dan intonasinya netral.
E2). kalimat luas ialah kalimat inti yang sudah diperluas dengan kata-kata baru sehingga tidak hanya terdiri dari dua kata.
E3). kalimat transformasi ialah kalimat inti yang sudah mengalami perubahan baik berupa penambahan kata maupun perbanyakan unsur inti.
Ciri-ciri
kalimat inti:
*
hanya terdiri atas dua kata
* kedua kata itu sekaligus menjadi inti kalimat (kata pertama menduduki jabatan subjek, kata kedua menduduki jabatan predikat)
* urutannya adalah subjek mendahului predikat
* intonasinya adalah intonasi berita yang netral
* kedua kata itu sekaligus menjadi inti kalimat (kata pertama menduduki jabatan subjek, kata kedua menduduki jabatan predikat)
* urutannya adalah subjek mendahului predikat
* intonasinya adalah intonasi berita yang netral
F. Berdasarkan jumlah kontur yang terdapat di
dalamnya, kalimat dibedakan atas:
F1). kalimat minim (hanya mengandung satu kontur)
F2). kalimat panjang (mengandung lebih dari satu kontur)
F1). kalimat minim (hanya mengandung satu kontur)
F2). kalimat panjang (mengandung lebih dari satu kontur)
Kontur
adalah bagian arus ujaran yang diapit oleh dua kesenyapan.
Contoh:
(i) # Pergi! #
(ii) # Berita daerah membangun # disiarkan TVRI # setiap hari #
Contoh:
(i) # Pergi! #
(ii) # Berita daerah membangun # disiarkan TVRI # setiap hari #
Kalimat (i)
adalah kalimat minim, sedangkan kalimat (ii) adalah kalimat panjang.
G. Berdasarkan jumlah klausa yang terkandung di
dalamnya, kalimat dibedakan atas:
G1).
kalimat tunggal
(kalimat yang hanya mengandung satu klausa/satu pola S-P)
(kalimat yang hanya mengandung satu klausa/satu pola S-P)
G2).kalimat
majemuk
(kalimat yang mengandung lebih dari satu klausa/lebih dari satu pola S-P)
(kalimat yang mengandung lebih dari satu klausa/lebih dari satu pola S-P)
Kalimat
majemuk, berdasarkan hubungan antar klausanya dibedakan lagi atas:
G2.
1). Kalimat majemuk setara ialah kalimat majemuk yang klausa-klausanya sama
tinggi kedudukannya. kalimat majemuk setara dibagi menjadi 5 bagian :
a.
Kalimat Majemuk Setara Penggabungan: kalimat yang menggunakan kata penghubung
dan
b. Kalimat Majemuk Setara Penguatan: kalimat yang menggunakan kata penghubung bahkan
c. Kalimat Majemuk Setara Pemilihan: kalimat yang menggunakan kata penghubung atau
d. Kalimat Majemuk Setara Berlawanan: kalimat yang menggunakan kata penghubung tetapi, sedangkan, melainkan
e. Kalimat Majemuk Setara Urutan Waktu: kalimat yang menggunakan kata penghubung kemudian, lalu, lantas.
b. Kalimat Majemuk Setara Penguatan: kalimat yang menggunakan kata penghubung bahkan
c. Kalimat Majemuk Setara Pemilihan: kalimat yang menggunakan kata penghubung atau
d. Kalimat Majemuk Setara Berlawanan: kalimat yang menggunakan kata penghubung tetapi, sedangkan, melainkan
e. Kalimat Majemuk Setara Urutan Waktu: kalimat yang menggunakan kata penghubung kemudian, lalu, lantas.
G2.2).
Kalimat majemuk betingkat adalah dua kalimat atau lebih kalimat tunggal yang
kedudukannya berbeda yang memiliki unsur induk kalimat dan anak kalimat.
Contoh : Ayah mencuci motor ketika matahari berada di ufuk timur.
Contoh : Ayah mencuci motor ketika matahari berada di ufuk timur.
G2.3).Kalimat
majemuk campuran gabungan antara kalimat majemuk tunggal dan kalimat majemuk
setara. Contoh: Andi bermain dengan budi.
G2.4)
kalimat majemuk rapatan
H. Berdasarkan Pengucapannya
Kalimat
dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
H1).
Kalimat Langsung
Kalimat
langsung adalah kalimat yang secara cermat menirukan ucapan orang. Kalimat
langsung juga dapat diartikan kaliamt yang memberitakan bagaimana ucapan dari
orang lain (orang ketiga). Kalimat ini biasanya ditandai dengan tanda petik dua
(“….”) dan dapat berupa kalimat tanya atau kalimat perintah.
Contoh:
-
Kakak berkata: “Adik, jangan membuang sampah itu disembarang tempat!”
2.
Kalimat Tak Langsung
Kalimat
tak langsung adalah kalimat yang menceritakan kembali ucapan atau
perkataan orang lain. Kalimat tak langsung tidak ditandai lagi dengan
tanda petik dua dan sudah dirubah menjadi kalimat berita.
Contoh:
-
Ibu berkata bahwa beliau senang melihat aku telah menjadi Sarjana.
KATA PENGHUBUNG DAN FUNGSINYA
Kata
penghubung adalah kata tugas yang menghubungkan antarklausa, antarkalimat, dan
antarparagraf. Kata penghubung disebut juga kata sambung atau konjungsi. Kata
penghubung antarklausa biasanya terletak di tengah-tengah kalimat, sedangkan
kata penghubung antarkalimat di awal kalimat
(setelah tanda titik, tanda seru,
dan tanda tanya), dan kata penghubung antarparagraf letaknya di awal
paragraf.
Macam-macam kata penghubung dan fungsinya:
1. menyatakan gabungan: dan, lagi, lagipula, serta
2. menyatakan pertentangan: tetapi, akan tetapi, melainkan, namun, sedangkan, padahal
3. menyatakan waktu: ketika, sebelum, sejak, tatkala, dan sebagainya
4. menyatakan tujuan: agar, supaya, untuk
5. menyatakan sebab: sebab, karena, karena itu
6. menyatakan akibat: sehingga, maka, sampai-sampai
7. menyatakan syarat: jika, apabila, kalau, asalkan
8. menyatakan tak bersyarat: walaupun, meskipun, biarpun
9. menyatakan perbandingan: seperti, bagai, umpama, daripada
10. menyatakan korelatif: semakin...semakin, tidak hanya...tetapi, ...sedemikian rupa...sehingga, baik...maupun
11. menyatakan pilihan: atau
12. menyatakan rincian: yakni, adalah, yaitu
13. menyatakan penjelas: bahwa
14. menyatakan urutan: mula-mula, lalu, kemudian
15. menyatakan pembatasan: kecuali, asal, selain.
Macam-macam kata penghubung dan fungsinya:
1. menyatakan gabungan: dan, lagi, lagipula, serta
2. menyatakan pertentangan: tetapi, akan tetapi, melainkan, namun, sedangkan, padahal
3. menyatakan waktu: ketika, sebelum, sejak, tatkala, dan sebagainya
4. menyatakan tujuan: agar, supaya, untuk
5. menyatakan sebab: sebab, karena, karena itu
6. menyatakan akibat: sehingga, maka, sampai-sampai
7. menyatakan syarat: jika, apabila, kalau, asalkan
8. menyatakan tak bersyarat: walaupun, meskipun, biarpun
9. menyatakan perbandingan: seperti, bagai, umpama, daripada
10. menyatakan korelatif: semakin...semakin, tidak hanya...tetapi, ...sedemikian rupa...sehingga, baik...maupun
11. menyatakan pilihan: atau
12. menyatakan rincian: yakni, adalah, yaitu
13. menyatakan penjelas: bahwa
14. menyatakan urutan: mula-mula, lalu, kemudian
15. menyatakan pembatasan: kecuali, asal, selain.
REFERENSI :
No comments:
Post a Comment